Kuliah Sistem Air Minum oleh Direktur Perumdam Jember

Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim mengharuskan pengelolaan air minum secara baik dan berkelanjutan. Jember merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur yang penduduknya cepat berkembang.  Data sensus penduduk yang diterbitkan BPS menunjukkan, tahun 2020 penduduk Kabupaten Jember mencapai 2.536.729 jiwa, sedangkan jumlah penduduk Jember menurut sensus penduduk tahun 2010 yaitu 2.332.726 jiwa. Dengan demikian, dalam 10 tahun penduduk Jember naik sekitar 204 ribu jiwa atau secara rata-rata bertambah 20 ribu jiwa per tahun. Pertambahan penduduk yang pesat tentu harus diikuti peningkatan kapasitas dan kualitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Untuk meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) khususnya di kawasan Kabupaten Jember, pada tanggal 13 Juni 2023 lalu Program Studi Teknik Lingkungan  Fakultas Teknik Universitas Jember menyelenggarakan Kuliah Tamu mengenai SPAM. Kuliah Tamu ini menghadirkan narasumber Bapak Bagus Andi Puspito, S.T., Direktur Teknik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Pandalungan Kabupaten Jember. Acara kuliah tamu ini bertempat di Auditorium Fakultas Teknik Universitas Jember ini berlangsung meriah, dihadiri para dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan UNEJ. Bapak Abdur Rohman, seorang dosen di Prodi Teknik Lingkungan, bertindak sebagai moderator dan Alvian Sahal Mahfud, mahasiswa prodi Teknik Lingkungan, bertindak sebagai MC.

 

Pengenalan Narasumber

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa menurut agama masing-masing. Selanjutnya, Bapak Wakil Dekan I Fakultas Teknik Dr. Ir. Gaguk Jatisukamto menyampaikan sambutan sekaligus pembukaan acara. Selanjutnya, Kaprodi Teknik Lingkungan Ibu Dr. Ir. Yeny Dhokhikah menyampaikan secara ringkas profil Prodi Teknik Lingkungan UNEJ. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber.  Di sesi ini moderator menyebutkan banyak prestasi yang diraih oleh Bapak Bagus Andi Puspito, S.T.,  di antaranya : Peserta Terbaik I pada Pelatihan Epanet Tingkat Basic – Intermediate dari Akatirta Magelang (2011), Kenaikan Pangkat Istimewa Pegawai Perusahaan dari PDAM Jember (2015),  Peserta Terbaik II pada Training of Trainer (TOT) melalui Pola Center Of Excellent (COE) materi “Non Revenue Water” dari Balai Teknik Air Minum Dan Sanitasi Wilayah II Surabaya, Jawa Timur (2016), dan Peserta Terbaik I pada Bimbingan Teknik Online “Perencanaan Jaringan Perpipaan Dengan Epanet” dari Balai Teknik Air Minum Bekasi, Jawa Barat (2021).

Presentasi Narasumber

Kuis Pembuka

Pada sesi selanjutnya, Direktur Teknik Perumdam Tirta Pandalungan ini memulai presentasi beliau yang berjudul Peran Perumdam Tirta Pandalungan untuk Keberlanjutan Pengembangan SPAM di Kabupaten Jember. Beliau memulai presentasi ini dengan mengadakan kuis yang berhadiah cokelat batangan untuk para peserta dari kalangan mahasiswa. Beliau bertanya, “Apa kepanjangan dari Perumdam?” Mahasiswa pun ramai-ramai mengangkat tangan. Beberapa orang menjawab, tapi jawaban mereka salah. Akhirnya, seorang mahasiswi bernama Shera menjawab dengan benar yaitu Perusahaan Umum Daerah Air Minum. Pak Direktur pun memberinya hadiah sebatang cokelat. Beliau juga bertanya mengenai peraturan mengenai kualitas air.  Seorang mahasiswi bernama Eka berhasil menjawabnya  dengan benar, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan nomor 2 tahun 2o23.

Kondisi SPAM diPerumdam Tirta Pandalungan Jember

Selanjutnya, Pak Direktur menyampaikan materi mengenai berbagai aspek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Di antaranya sebagai berikut.

a. Ada empat aspek yang harus dicapai oleh SPAM, yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan.

b. Parameter kualitas air minum yang berlaku saat ini tercantum dalam Permenkes nomor 2 tahun 2023 yang menggantikan Permenkes nomor 492 tahun 2010.

c. Batas atas dan bawah tarif air minum saat ini diatur dalam Permendagri nomor 21 tahun 2020.

d. Perumdam Tirta Pandalungan saat ini melayani 45 kelurahan/desa yang tersebar di 13 kecamatan.

e. Beberapa kendala yang dihadapi di antaranya menurunnya kapasitas debit pada unit produksi sumur bor dan mata air, kekurangan sumber air baku dan perizinan SIPA yang sulit, pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan perekonomian, banjir sampah dan lumpur di lokasi intake (air permukaan / sungai), usia pipa melebihi 30 – 90 tahun dan masih banyak terdapat jenis pipa yang mudah keropos, kehilangan air lebih dari 20%, luas penampang pipa yang mengecil karena endapan / akar tanaman, jaringan pipa terkena dampak pembangunan proyek jalan / jembatan / fiber optik, dan adanya alih fungsi lahan dan sengketa penggunaan lahan / air.

f. Beberapa program yang telah dijalankan Perumdam Tirta Pandalungan untuk keberlanjutan pengembangan SPAM di antaranya: penanaman pohon di unit produksi, pembuatan lubang biopori, pembuatan sumur resapan (misalnya sumur resapan di Jalan Brantas), menjaga kebersihan sungai di sekitar intake instalasi pengolahan air, melakukan perawatan dan perbaikan pada unit produksi (pipa intake, sumur bor, pompa distribusi, unit aerator, tube settler, bak koagulasi, dll), menggunakan Poly Aluminium Chloride (PAC) sebagai pengganti tawas untuk menjernihkan air, membuat Sludge Drying Bed (kolam lumpur), peremajaan pipa, pengaktifan tim Unit Reaksi Cepat, melakukan uprating dan rerating pada instalasi pengolahan air, bekerja sama dengan pihak swasta untuk pembangunan SPAM baru, serta digitalisasi dan modernisasi perpipaan (dengan memanfaatkan QGIS, Air Combination Valve, Inverter pada pompa distribusi, sensor level air dan sensor tekanan air pompa distribusi, dan repair clamp).

Sesi Tanya Jawab

Setelah narasumber selesai menyampaikan materi, beberapa orang mahasiswa prodi Teknik Lingkungan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dengan antusias. Di antaranya mahasiswa yang bernama Shangrajarsi (dipanggil Aa, angkatan 2021) bertanya mengenai hak-hak konsumen termasuk apakah ada kompensasi bila pasokan air tidak lancar. Pak Direktur menjawab ada sistem kompensasi untuk kondisi tertentu, lalu beliau jelaskan detilnya.  Mahasiswa lain bernama Raditya (angkatan 2021) menceritakan pengalamannya menjumpai sebuah desa yang memiliki sumber air yang besar, lalu Raditya bertanya bagaimana cara memanfaatkan potensi air seperti itu. Pak Direktur menjelaskan perlunya koordinasi antara pemerintah desa setempat, dinas PUPR, dan komunitas lokal yang siap mengelola sumber air tersebut. Mahasiswa lain yang bernama Aldo (angkatan 2020) bertanya mengenai rencana pengembangan bisnis Perumdam Tirta Pandalungan. Mahasiswa lain yaitu Yangga (angkatan 2020) bertanya mengenai cara Perumdam mengukur kadar klorin. Dan mahasiswa lain yaitu Hasan dan Rishad (dua-duanya angkatan 2020) juga mengajukan pertanyaan. Pak Direktur pun menjawab pertanyaan-pertanyaan para mahasiswa tersebut dengan tuntas dan memuaskan.

Setelah sesi tanya jawab usai, peserta berfoto bersama dengan narasumber.

Penulis: Abdur Rohman

Foto: Nafila Nurul Laili dan Alvian Sahal Mahfud

Posted on: June 30, 2023, by :